Definisi
Penyakit  hati menahun yang difus ditandai dengan adanya kematian sel hati, pembentukan  jaringan ikat yang disertai pembentukan benjolan.  Hal ini dapat menyebabkan  gangguan aliran darah ke hati dan mengganggu  fungsi hati.
Sirosis  sendiri merupakan kelanjutan dari kerusakan hati yang antara lain disebabkan  oleh infeksi virus hepatitis kronik (B atau C) dan juga bisa akibat minum  alkohol.  Selain itu, dapat pula akibat infeksi lain, obat, racun, autoimun, dan  penyakit saluran empedu. Sebagian pasien (sekitar 10 persen) yang terinfeksi  virus hepatitis B tidak dapat sembuh total dan penyakitnya menjadi kronik yang  kemudian berlanjut menjadi sirosis. Kemungkinan untuk menjadi kronik pada orang  yang terinfeksi virus hepatitis C jauh lebih besar.
Gejala  dan Tanda
Pada  stadium awal biasanya sirosis tidak menimbulkan gejala apapun. Namun semakin  banyak jaringan hati yang luka dan menimbulkan parut maka akan timbul  gejala-gejala berikut;
- Penurunan nafsu makan
 - Penurunan berat badan
 - Mual
 - Timbul pembuluh darah vena seperti jaring laba-laba di bawah kulit
 - Letih, lemah
 - Kulit dan mata berwarna kuning, serta warna air seni seperti kola
 - Perdarahan pada lambung dan usus
 - Cairan di dalam rongga abdomen (asites)
 - Gatal pada tangan dan kaki yang dapat berlanjut ke seluruh tubuh
 - Bengkak pada tungkai dan kaki (edema)
 - Gangguan mental
 
Pemeriksaan  Laboratorium
Karena  sirosis tidak menimbulkan gejala, biasanya dokter menemukan penyakit ini pada  saat pemeriksaan kesehatan rutin. Apabila ada kecurigaan yang mengarah ke  penyakit ini maka dapat pemeriksaan laboratorium darah yang dapat memperlihatkan  fungsi hati. Untuk melihat gambaran hati dapat dilakukan ultrasonografi (USG),  CT-scan, MRI.
Biopsi  (pengambilan jaringan) hati dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan  ini merupakan tes yang sangat baik untuk diagnosis sirosis. Hasilnya dapat  menentukan keparahan dan tipe kerusakan jaringan hati.
Tata  Laksana
Kerusakan  hati yang telah terjadi tidak dapat dikembalikan ke sediakala, namun pengobatan  dapat menghentikan atau memperlambat kerusakan dan menurunkan timbulnya  komplikasi.  Secara umum penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah istirahat  yang cukup, makan makanan sehat dan menghindari minum alcohol. Olah raga ringan  juga dapat membantu menghentikan dan memperlambat terjadinya  sirosis.
Obat-obatan lain deberikan  bergantung pada komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Sebagai contoh  bila anda mengalami kelebihan cairan pada rongga abdomen maupun tungkai dapat  diberikan diuretik. Apabila terjadi perdarahan pada lambung dapat diberikan agen  koagulan untuk menghentikan perdarahan.
Apabila  komplikasi tidak dapat teratasi dan sudah terjadi kegagalan fungsi hati maka  terapi pembedahan berupa transplantasi organ dapat  dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar