Senin, 19 Desember 2011

Penyakit Kesalahan Refraksi


Emetropia adalah tidak adanya kesalahan/gangguan refraksi. dan ametropia adalah adanya kesalahan/gangguan refraksi

Presbiopi
Hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan pada semua orang disebut presbiopia. Seseorang dengan mata emetropik akan mulai merasakan ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan benda-benda kecil yang terletak berdekatan pada usia sekitar 44-46 tahun. Hal ini semakin buruk pada cahaya yang temaram dan biasanya lebih nyata pada pagi hari atau apabila subyek lelah. Banyak orang mengeluh mengantuk apabila membaca. Gejala-gejala ini meningkat sampai usia 55 tahun, kemudian stabil tetapi menetap.

Presbiopi dikoreksi dengan menggunakan lensa plus untuk mengejar daya focus lensa yang hilang. Lensa plus dapat digunakan dengan beberapa cara. Kacamata baca memiliki koreksi dekat di seluruh bukaan kacamata, sehingga kacamata tersebut baik untuk membaca tetapi membuat benda-benda jauh menjadi kabur. Untuk mengtasi gangguan ini, dapat digunakan kacamata separuh yaitu kacamata yang bagian atasnya terbuka dan tidak dikoreksi untuk pengelihatan jauh. Kacamata bifikal melakukan hal serupa tetapi memungkinkan koreksi kesalahan refraksi yang lain. Kacamata trifocal memperbaiki pengelihatan pengelihatan jauh di segmen atas, pengelihatan sedang di segmen tengah, dan pengelihatan dekat di segmen bawah. Lensa progresif juga mengoreksi pengelihatan dekat, sedang, dan jauh tetapi dengan perubahan daya lensa yang progresif bukan bertingkat.
MIopia
Apabila bayangan dari benda yang terletak jauh berfokus di depan retina pada mata yng tidak berakomodasi, maka mata tersebut mengalami myopia, atau pengelihatan dekat (nearsighted). Apabila mata berukuran lebih panjang dari normal, maka kesalahan yang terjadi disebut myopia aksial. (untuk setiap millimeter tambahan panjang sumbu, maka kira-kira lebih miopik sebesar 3 dioptri). Apabila unsure-unsur pembias lebih reaktif dibandingkan rerata mata, maka kesalahan yang terjadi disebut myopia kelengkungan atau myopia reaktif. Sewaktu benda digeser lebih dekat dari 6 meter, maka bayangan bergerak mendekati retina dan fokusnya lebih tajam. Titik tempat bayangan paling tajam fokusnya di retina disebut “titik jauh”. Derajat myopia dapat diperkirakan dengan menghitung kebalikan dari jarak dari jarak titik jauh tersebut. Dengan demikian., titik jauh sebesar 0,25 m menandakan perlunya lensa koreksi sekitar minus 4 dioptri. Orang miopik memiliki keuntungan membaca di titik jauh tanpa kacamata bahkan pada usia presbiopik. Myopia derajat tinggi menimbulkan peningkatan kerentanan terhadap ganggua-gangguan retina degenerative, termasuk pelepasan retina

Hiperopia
Hiperopia ( Hipermetropia, pengeluhatan jauh/farighttedness) adalah keadaan  mata yang tidak berakomodasi memfokuskan bayangan dibelakang retina. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan panjang axis, seperti yang terjadi pada kelainan congenital tertentu, atau penurunan indeks reaktif, seperti afakia.
            Hiperopia adalah suatu konsep yang lebih sulit dijelaskan daropada myopia. Istilah “pengelihatan jauh” kut berperan menimbulkan kesulitan tersebut, juga seringnya kesalahan konsepsi di antara orang  awam bahwa presbiop adalah pengelihatan jauh dan bahwa seseorang yang melihat jauh dengan baik berpengelihatan jauh. Apabila hipermetropinya tidak terlalu besar, maka orang yang beusia muda dapat memperoleh bayangan benda jauh yang tajam dengan melakukan akomodasi, seperti yang dilakukan mata normal sewaktu membaca. Orang yang berusia muda juga dapat membentuk bayangan tajam dari benda dekat dengan akomodasi lebih banyak-atau jauh lebih bayak dari pada orang tanpa hiperopia. Usaha tambhan ini dapat menyebabkan kelelahan mata yang lebih parah untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan ketelitian pengelihatan. Derajat hiperopia yang mungkin didapat seseorang tanpa menimbulkan gejala-seperti sebagian besar keadaan klinis-bervariasi. Namun, derajat tersebut berkurang seiring usia karena meningkatnya presbiopia. Hiperopia tiga dioptri mungkin dapat ditoleransi oleh seorang remaja tetapi pada usia yang lebih lanjut mungkin memerlukan kacamata, walaupun hiperopianya tidak meningkat. Apabila hiperopianya terlalu tinggi, maka mata mungkin tidak mampu mengoreksi bayangan dengan akomodasi disebut hiperopia manifest. Hal ini emrupakan salah satu penyebab ambliopia deprivasi pada anak-anak dan dapat bilateral. Terdapat korelasi reflex antara akomodasi dan konvergensi kedua mata. Dengan demikian, hiperopia sering merupakan penyebab  esotropia dan amblasio mookular

Hiperopi laten
Seprrti dijelaskan diatas, seseorang yang presboiopik dengan hiperopia mungkin dapat memperoleh bayangan jelas di retina dengan melakukan akomodasi. Derajat/tingkat hiperopia yang diatasi oleh akomodasi ddisebut hiperopia laten. Hal ini dideteksi oleh refraksi dengan siklopeplegik. Yang menentukan hiperopia laten maupun manifest. Pemeriksaan refraksi dengan siklopeplegik sangat penting dilakukan pada pasien berusia muda yang mengeluh kelelahan mata apabila membaca dan penting pada esotropia, dengan koreksi atas hiperopia dapat mentebabkan esotropianya.
            Ingatlah bahwa orang “berpengelihatan jauh” derajat sedang dapat melihat benda dekat atau jauh dengan baik sewaktu berusia muda. Namun seiring dengan dekatnya presbiopia, pasien hiperopia mula-mula akan menemui kesulitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan pengelihatan dekat-dan pada uia yang lebih dini dbandingkan dengan non hiperopia. Akhirnya, orang yang hiperopia mengalami kekaburan pengelihatan untuk benda jauh dan dekat dan memerlukan kacamata untuk pengeluhatan dekat jauh.

Astigmatisme
Pada astigmase, mata menghasilkan suatu bayangan dengan titik atau garis focus multiple. Pada astigmatisme regular, terdapat dua meridian utama, denga orientasi dan kekuatan konstan di sepanjang bukaan pupil, sehingga terbentuk dua garis focus. Astigmatisme didefinisikan berdasarjkan posisi garis-garis focus ini dalam hubungannya dengan retina. Apabila meridian-meridian utamanya saling tegak lurus dan sumbu-sumbunya terletak di dalam 20 derajay horizontal dan vertical, maka astigmatisme ini dibagi lagi menjadi astigmatism with the rule ( astigmatisme direk), dngan daya bias yang lebih besar  terletak di meridian vertical; dan astigmatisme against the rule (astigmatisme inverse), dengan daya bias yang lebih besar terletak di merididn  horizontal. Astigmatisme yang sesuai hokum lebih sering ditemukan pada pasien berusia muda dan astigmatisme tidak sesuai hokum lebih sering pada orang tua. Astigmase oblik adalah astigmatisme irregular, daya atau orientasi meridian-meridian utamanya berubah di sepanjang bukaan pupil.
Astigmatisme biasanya disebabkan oleh kelainan bentuk kornea. Lensa kristalina juga dapat berperan dalam terminology lensa kontak, astigmatisme lentikular disebut astigmatisme residual karena tidak dikoreksi oleh lensa kontak sferis yang keras, yang dapat megkoreksi astigmatisme konea
Kesalahan astigmatisme dapat dikoreksi dengan lensa silindris yang sering dikombinasikan denganlensa sferis. Karena otak mampu beradaptasi terhadap distorsi pengelihatan yang disebabkan oleh astigmatisme yang tidak di koreksi. Maka kacamata baru yang memperbaiki kesalahan dapat menyebabkan disorientasi temporer, terutama adanya bayangan tampak miring

Anisometropia
Anisometropia adalah perbedaan kesalahan refraksi diantara kedua mata. Kelainan ini merupakan penyebab utama ambliopia karena mata tidak dapat berakomodasi secara independen dan mata yang lebih hipermiopia terus menerus kabur. Koreksi refraktif terhadap anisometropia dipersulit oleh perbedaan ukuran bayangan retina (aniseikonia) dan ketidakseimbangan okulomotor akibat perbedaan derajat kekuatan prismatic bagian perifer kedua lensa korektif tersebut. Aniseikonia umumnya merupakan masalah pada afakia monocular. Koreksi dengan kacamata menghasilkan perbedaan ukuran bayangan di retina sekitar 25%, yang jarang dapat ditoleransi. Koreksi dengan lensa kontak menurunkan perbedaan ukuran bayangan dengan 6%, yang dapat ditoleransi. Lensaintraokular menghasilkan perbedaan yang kurang dari 1%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar