Definisi
Demam  Tifoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella  typhi.
Demam  tifoid merupakan penyakit endemis di beberapa Negara berkembang, dimana sanitasi  lingkungan kurang  dijaga dengan baik.
Bakteri  tifoid ditemukan di dalam tinja dan air kemih penderita.  Penyebaran bakteri ke  dalam makanan atau minuman bisa terjadi akibat pencucian tangan yang kurang  bersih setelah buang air besar maupun setelah berkemih.  Lalat bisa menyebarkan  bakteri secara langsung dari tinja ke makanan. 
Bakteri  Salmonella typhi masuk ke dalam saluran pencernaan dan bisa masuk ke  dalam peredaran darah. Hal ini akan diikuti oleh terjadinya peradangan pada usus  halus dan usus besar. Pada kasus yang berat, yang bisa berakibat fatal, jaringan  yang terkena bisa mengalami perdarahan dan perforasi (perlubangan).  
Sekitar 3%  penderita yang terinfeksi oleh Salmonella typhi dan belum mendapatkan  pengobatan, di dalam tinjanya akan ditemukan bakteri ini selama lebih dari 1  tahun. 
Beberapa dari pembawa bakteri ini tidak menunjukkan gejala-gejala dari demam tifoid.
Beberapa dari pembawa bakteri ini tidak menunjukkan gejala-gejala dari demam tifoid.
Gejala  dan tanda
Biasanya  gejala mulai timbul secara bertahap dalam waktu 8-14 hari setelah terinfeksi.  
Gejalanya bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, sembelit, penurunan nafsu makan dan nyeri perut. Kadang penderita merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta perdarahan dari hidung.
Gejalanya bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, sembelit, penurunan nafsu makan dan nyeri perut. Kadang penderita merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta perdarahan dari hidung.
Jika  pengobatan tidak dimulai, maka suhu tubuh secara perlahan akan meningkat dalam  waktu 2-3 hari, yaitu mencapai 39,4-40°C selama 10-14 hari. Panas mulai turun  secara bertahap pada akhir minggu ketiga dan kembali normal pada minggu keempat.  Demam seringkali disertai oleh denyut jantung yang lambat dan kelelahan yang  luar biasa. 
Pada kasus  yang berat bisa terjadi delirium, stupor atau koma.  
Pada  sekitar 10% penderita timbul sekelompok bintik-bintik kecil berwarna merah muda  di dada dan perut pada minggu kedua dan berlangsung selama 2-5  hari.
Diagnosa
Diagnosis  ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik.  
Untuk  memperkuat diagnosis, dilakukan biakan darah, tinja, air kemih atau jaringan  tubuh lainnya guna menemukan bakteri penyebabnya.
Pengobatan
Tirah  baring selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali. Dengan antibiotik  yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan. Antibiotik yang banyak  digunakan adalah kloramfenikol 100mg/kg/hari dibagi dalam 4 dosis selama 10  hari. Dosis maksimal kloramfenikol 2g/hari. Kloramfenikol tidak bias diberikan  bila jumlah leukosit < 2000 ul. Bila pasien alergi, dapat diberikan golongan  penisilin atau kotrimoksazol. Kadang makanan diberikan melalui infus sampai  penderita dapat mencerna makanan. Jika terjadi perforasi usus, diberikan  antibiotik berspektrum luas (karena berbagai jenis bakteri akan masuk ke dalam  rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau  mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi.
Komplikasi
Sebagian  besar penderita mengalami penyembuhan sempurna, tetapi bisa terjadi komplikasi,  terutama pada penderita yang tidak diobati atau bila pengobatannya terlambat:  
- Banyak penderita yang mengalami perdarahan usus; sekitar 2% mengalami perdarahan hebat. Biasanya perdarahan terjadi pada minggu ketiga.
 - Perforasi usus terjadi pada 1-2% penderita dan menyebabkan nyeri perut yang hebat karena isi usus menginfeksi ronga perut (peritonitis).
 - Pneumonia bisa terjadi pada minggu kedua atau ketiga dan biasanya terjadi akibat infeksi pneumokokus (meskipun bakteri tifoid juga bisa menyebabkan pneumonia).
 - Infeksi kandung kemih dan hati.
 - Infeksi darah (bakteremia) kadang menyebabkan terjadinya infeksi tulang (osteomielitis), infeksi katup jantung (endokarditis), infeksi selaput otak (meningitis), infeksi ginjal (glomerulitis) atau infeksi saluran kemih-kelamin.
 
Pada  sekitar 10% kasus yang tidak diobati, gejala-gejala infeksi awal kembali timbul  dalam waktu 2 minggu setelah demam mereda.
Pencegahan
Vaksin tifus per-oral (ditelan)  memberikan perlindungan sebesar 70%, namun vaksin ini hanya diberikan kepada  orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri Salmonella typhi dan  orang-orang yang memiliki resiko tinggi (termasuk petugas laboratorium dan para  pelancong). 
Hindari  makan sayuran mentah dan makanan lainnya yang disajikan atau disimpan di dalam  suhu ruangan dan pilih makanan yang masih panas atau makanan yang dibekukan,  minuman kaleng dan buah berkulit yang bisa dikupas.
salam sehat....CMIIW :) 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar