Senin, 19 Desember 2011

DEMENTIA ALZHEIMER


DEFINISI
Alzheimer's disease (AD) merupakan bentuk dementia pada umur yang sudah tua. Dementia dikarakteristikan sebagai memory impairment and at least one of the following: aphasia, apraxia, agnosia, oatau gangguan pada kemampuan untuk berfikir abstrak dan untuk merencanalkan, ,initiate, sequence, monitor, dan  stop complex behavior.


EPIDEMIOLOGI:
Lebih dari  4 ribu million orang memilki  AD di the United States.prevalence dementia meningkat dengan  5% to 8% of individuals older than 65, 15% to 20% of individuals older than 75, and 25% to 50% of individuals older than 85
Factor resiko untuk AD: jika anggota keluarga pernah ada yang dementia dan ada apolipoprotein (APO) E4 allele. APO E, dikontrol oleh kromosom 19, disintesis dan disekresikan oleh astrosyt dan diinternalize oleh neuron, dipengarhi oleh phosphorylation of tau protein. Ada 3 type dari APO E yaitu E2, E3, E4. APO E3 type pada umumnya.  APOE4 akan meningkat pada AD.
Factors lain yang dihubungkan dengan AD meliputi : alcohol abuse, diabetes, dyslipidemia, female gender, history of depression, history of head injury, hyperhomocysteinemia, hypertension, increased fat intake, infections, low level of education, metabolic syndrome, obesity, small head circumference, smoking, systemic inflammation, and thyroid dysfunction.

INSIDENSI
Ø   Penyakit ini meningkat atau ada seiring dengan bertambahnya usia.
Ø   Usia 60 ke atas lebih sering terjadi sedangkan di bawah 45 lebuh jarang terjadi.
Ø   3 case / 100000 kurang dari 60 tahun
Ø   125 case / 100000 lebih dari 65 tahun


ETIOLOGI
Ø   Idiopatik
Ø   Genetik
Ø   Immunologi
Ø   Slow viral infection
Ø   Intoxication

SIGN & SYMPTOM
Ø   Gangguan memory
Ø   Bicara menjadi terputus-putus
Ø   Penurunan fungsi pemahaman
Ø   Afasia, echolia (pengulangan kata-kata)
Ø   Gangguan kemampuan matematik
Ø   Anxiety dan agitasi
Ø   Paranoid disertai halusinasi

PATOFISIOLOGI
Neuropatologi dari AD meliputi deposition extracelular tangles, pembentukan eurofibrillary tangles intracellular dan neuronal degeneration. Extracellular deposition dari beta amyloid protein mengkontribusi untuk menjadi pembentukan neurotic plaque dan dapat dihubungkan dengan infamasi dari sekeliling jaringan, oxidative stress, synanptic dysfungtion, deficit di neurotransmitter dan pembentukan dari neurofibrillary tangle.

Makroskopik :
diffuse atropi dengan flat gyrus cortical silci dan pembesaran cerebaral                       ventrikel

Mikroskopik :
Ø  Neurofibrillary tangle
mengandung pasangan filament helical.  Pasangan helical filament dibentuk dari  tau protein, dimana disedikan sebagai struktur pendukung untuk microtubules. Ketika tau protein hyperphosphorylated , tidak bisa untuk berikatan efectiv microtubules dan microtubeluse collapes, akhirnya menjadi sel mati dan terbentuklah neurofibrillary tangles. Semakin banyak eurofibrillary tangles, berkolerasi dengan semakin beratnya dementia. Lesi intaseluluar
Ø  Senile plaque
Amyloid plaque yang merupakan indikasi yang kuat pada AD, lesi extracellular, agregasi filament dengan central core amyloid, ditemukan di hippocampus dan parietal lobe. 
Akumulasi dari beta amyloid plaque dan pembentukan neurofibrillary tangles itu disertai oleh neuronal loss adan atropy pada area otak yang penting untuk cognitive.

ABNORMAL NEUROTRANSMITTER
Neurotransmitter untuk memory adalah acethylcholine. Pada AD terjadi penurunan acethilcholine pada hippocampus dan neocortex.


PENYEBAB
Menurut DSM-IV
Demensia tipe Alzheimer,demensia vascular, penyakit pick, creutz-fieldt-jacob, huntingtom, Parkinson,HIV, trauma kepala
☻Demensia tipe Alzheimer
Penyebab tidak diketahui
40% pasien mempunyai riwayat keluarga menderita demensia tipe Alzheimer
Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan neutopatologi otak

☻Demensia vascular
-penyebab utama demensia vascular dianggap adalah penyakit vascular serebaral yang multiple yang menyebabkan suatu pola gejala demensia
-sering pada laki-laki, khususnya dengan hipertensi yang telah ada sebelumnya/factor risiko kardiovaskular lainnya.

☻Penyakit pick
-ditandai atrofi yang lebih banyak dalam daerah frontotemporal
-penyebab tidak diketahui
-sering pada laki-laki
-stadium awal ditandai oleh perubahan kepribadian dan perilaku dengan fungsi kognitif lain yang relative bertahan

☻Penyakit creutzfeldt-jacob
-penyakit degeneratif otak yang jarang disebabkan oleh agen yang progresif secara lambat, dapat di transmisikan (yaitu agen infektif) paling mungkin suatu prion yang merupakan agen proteinaseus yang tidak mengandung DNA atau RNA
-sebagian besar penyakit,tampaknya sporadic  mengenai individual dalam usia 50-an
Onset penyakit ditandai oleh perkembangan tremor, ataksia, mioklonus, demensia.
-penyakit biasanya secara cepat progresif menyebabkan demensia berat dan kematian dalam 6-12 tahun


☻Penyakit Huntington
-demensia yang terlihat pada penaykit Huntington adalah tipe demensia subkortikal yang ditandai oleh kelainan motorik yang lebih banyak dan kelainan bicara yang lebih sedikit dibandingkan tipe demensia kortikal
-Demensia pada penyakit Huntington ditandai oleh perlambatab psikomotor ,kesulitan melakukan tugas yang kompleks,tapi ingatan, bahasa dan analisis tetap relative utuh pada stadium awal dan menengah dari penyakit.

☻Penyakit Parkinson
-suatu penyakit pada ganglia basalis  sering disertai dengan demensia dan depresi
-pergerakan lambat pada pasien dengan berpikir yang lambat pada beberapa pasien yang terkena.

DIAGNOSIS
Demensia tipe Alzheimer
-menekankan adanya gangguan ingatan dan disertai terdapatnya sekurang-kurangnya satu gejala lain dari penurunan kognitif.(afasia, apraksia, agnosia, fungsi eksekutif yang abnormal)
Criteria diagnostic untuk demensia tipe alzhaimer
A.  Perkembangan deficit kognitif multiple yang dimanifestasiakan
1.gangguan daya ingat (gangguan kemampuan untuk mempelajari informasi baru dan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya)
2.satu atau lebih gangguan kognitif berikut:
a.   afasia
b.   apraksia
c.   agnosia
d. gangguan dalam fungsi eksekutif ( yaitu merencanakan, mengorganisasi, mengusulkan)

B.  defisit kognitif dalam criteria A1 dan A2 masing-masing menyebabkan gangguan yang bermakna dalam fungsi social atau pekerjaan dan menunjukan suatu penurunan bermakna dari tingkat fungsi sebelumnya.

C.   perjalanan penyakit ditandai oleh onset yang bertahap dan penurunan kognitif yang terus-menerus

D.   deficit kognitif dalam criteria A1 dan A2 bukan karena salah satu dari berikut;
        1. kondisi system saraf pusat lain yang menyebabkan deficit progresif dalam daya ingat dan kognisi (misalnay, penyakit serebrovaskular, penyakit Parkinson, penyakit Huntington, hematoam subdural,     hidrosefalus tekanan normal, tumor otak)
         2. kondisi sistemik yang diketahui menyebabkan demensia (misalnya, hipotiroidisme, defisiensi vit.B12 atau asam foalt, defisiensi niasin, hiperkalsemia, neurosifilis, infeksi HIV)
          3.kondisi akibat zat
E.   deficit tidsk terjadi semata-mata selama perjalanan suatu delirium
F.   gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan aksis 1 lainnya( misalnya gangguan depresif berat, skizofrenia)

MANAGEMENT ALZHEIMER DISEASE
Tujuan treatment untuk management dari AF related cognitive symptom meliputi
o   memperbaiki quality of life, mood, dan behavior
o   memaksimalkan fungsi
o   meminimaliskan lkemunduran lebih lajut dari cognitivenya dan menurunnya fungsi yang dihubungkan dengan dementia
Management ada 2 :
  1. farmacological
  2. non farmacological (behaviour)

1.      Farmacological
      Acetylcholineesterase inhibitor :
Acetylcholine dan nicotinic merupakan resrptor paling penting pada memory dan learning. , ada 2 cholinesterase : acetylcholinesterase (AChE) dan butyrycholinesterase (BuChE). Pada AD, activity AchE menurun dan BuChE meningkat. Cholinergic synapse menurun pada AD,  berkembang AchE inhibitor (AchEIs). AchEIs mencegah pemecahan dari acetylcholine ole AchE dan memperbaiki neurotranmiter cholinergic.


2.      Non pharmacology
a.       Behavior
 Mempergunakan 5 “P” untuk efektive dalam pemeriksaan dan planning
a)      Problem
b)      Pasien
c)      Possible causes
d)     Plan
e)      Pass

First line treatment : brhavioral dan evirontmental therapay
            a), b), c)……….caregiver
                                      mengubah susunan hidupnya
                                      hozpitalization
            d). e)…………. Lingkungan yang simple
                                      mempergunakan labela atau isyarat-isyarat
                                      mengunci semua pintu
                                      hidari pengunaan atau jauhi alat-alat yang berbahaya
                                mempergunakan cahaya untuk mengurangi confusion dan                                                    restlessness pada malam hari

b.      Indication untuk pengobatan
o   indication pengobatan harus cepat dan awal jika delusion, depressi atau nyeri dan jika agitation tidak dapat dicvontrol oleh metode baehavioral
o   penggunaannya dalam dosis rendah
o   jika delusi, halusinasi , mengunakan antipshtcotic agent seperti haloperidol (Haldol) tau risperidone (Risperdal)
o   jika agitation , menggunkan short acting antianxiety agent seperti lorazepam (ativan)
o   jika pain, mengunakan acetominophen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar