Definisi
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP), yang termasuk dalam low back pain terdiri dari :
1. Lumbar Spinal Pain, nyeri di daerah yang dibatasi: superior oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari vertebra thorakal terakhir, inferior oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari vertebra sakralis pertama dan lateral oleh garis vertikal tangensial terhadap batas lateral spina lumbalis.
2. Sacral Spinal Pain, nyeri di daerah yang dibatasi superior oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus vertebra sakralis pertama, inferior oleh garis transversal imajiner yang melalui sendi sakrokoksigeal posterior dan lateral oleh garis imajiner melalui spina iliaka superior posterior dan inferior.
3. Lumbosacral Pain, nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar spinal pain dan 1/3 atas daerah sacral spinal pain.
Selain itu, IASP juga membagi low back pain
ke dalam :
1. Low Back Pain Akut, telah dirasakan kurang dari 3 bulan.
2. Low Back Pain Kronik, telah dirasakan sekurangnya 3 bulan.
3. Low Back Pain Subakut, telah dirasakan minimal 5-7 minggu, tetapi tidak lebih dari 12 minggu.
Penyebab Low Back Pain
Banyak hal yang dapat menyebabkan low back pain, baik secara posisi anatomis maupun karena proses patologisnya.
Ringkasan sistematik penyebab low back pain.
Otot: mengarah pada semua otot pada vertebra lumbalis, fasia: mengarah pada fasia thorakolumbal,
ligamen: mengarah pada ligamen intervertebralis dan iliolumbalis, tulang: mengarah pada semua bagian dari
vertebra lumbalis dan sakrum, sendi: mengarah pada sendi lumbar zygapophysial dan sakroiliaka, dan diskus: mengarah pada diskus intervertebralis.
Penatalaksanaan Low Back Pain Akut
Sebagian besar pasien dapat diatasi secara efektif dengan kombinasi dari pemberian informasi,
saran, analgesia, dan jaminan yang tepat. Pasien juga harus disemangati untuk segera
kembali bekerja. Penjelasan dan saran dapat juga dalam bentuk tertulis. Kronisitas low back pain dapat dihindari dengan: memperhatikan aspek psikologis gejala yang ada, menghindari pemeriksaan yang tidak perlu dan berlebihan, menghindari penatalaksanaan yang tidak konsisten, serta memberikan saran untuk mencegah
rekurensi (seperti: menghindari pengangkatan beban yang berat).
Faktor yang berhubungan dengan hasil dan kronisitas low back pain :
• Distress: reaksi depresif, ketidakberdayaan.
• Pemahaman tentang nyeri dan disabilitas: rasa takut dan kesalahpahaman tentang nyeri.
• Faktor perilaku: menghindari gerakan-gerakan yang memperberat.
Penatalaksanaan Low Back Pain Kronik
yang menyebabkan Disabilitas
Penelitian telah menunjukkan bahwa pengaruh terpenting dalam perkembangan kronisitas adalah psikologikal dibandingkan dengan biomekanikal. Faktor-faktor psikologis yang dimaksud adalah distress berat, kesalahpahaman tentang nyeri dan implikasinya, serta penghindaran aktivitas karena takut membuat rasa nyeri bertambah parah. Terhadap pasien-pasien yang membutuhkan penanganan rujukan spesialis, pilihan terapinya
adalah interdisciplinary pain management programme (IPMP). Dimana difokuskan pada fungsi
dibandingkan penyakit, tatalaksana dibandingkan penyembuhan, integrasi beberapa terapi spesifik, penatalaksanaan multidisiplin, menekankan pada metode aktif daripada pasif, dan self care daripada hanya menerima terapi.
Penatalaksanaan Low Back Pain Non
Spesifik
• Aktivitas: lakukan aktivitas normal. Penting untuk melanjutkan kerja seperti biasanya.
• Tirah baring: tidak dianjurkan sebagai terapi, tetapi pada beberapa kasus dapat dilakukan
tirah baring 2-3 hari pertama untuk mengurangi nyeri.
• Medikasi: obat anti-nyeri diberikan dengan interval biasa dan digunakan hanya jika diperlukan.
Mulai dengan parasetamol atau NSAID. Jika tidak ada perbaikan, coba campuran
parasetamol dengan opioid. Pertimbangkan tambahan muscle relaxant tetapi hanya untuk jangka pendek, mengingat bahaya ketergantungan.
• Olahraga : harus dievaluasi lebih lanjut jika pasien tidak kembali ke aktivitas sehari-harinya dalam 4-6 minggu.
• Manipulasi: dipertimbangkan untuk kasuskasus yang membutuhkan obat penghilang nyeri ekstra dan belum dapat kembali bekerja dalam 1-2 minggu.
Terapi dan intervensi lain: belum ada penelitian mengenai terapi dengan traksi, termis ultrasound,
akupuntur, sabuk penyangga, ataupun pijatan.
Prognosis
Biasanya pasien sembuh rata-rata dalam 7 minggu. Tetapi sering dijumpai episode nyeri
berulang. Dan sebanyak 80% pasien mengalami keterbatasan dalam derajat tertentu
selama 12 bulan, mungkin hanya 10-15% yang mengalami disabilitas berat. Status pasien setelah 2 bulan terapi merupakan indikator untuk meramalkan status pasien pada bulan ke-12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar