Senin, 19 Desember 2011

Dementia


Demensia merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran.
Fungsi kognitif yang dapat dipengaruhi adalah intelegensia umum, belajar dan ingatan, bahasa, memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian, konsentrasi, pertimbangan, dan kemampuan social.kepribadian pasien juga terpengaruhi.


☻Epidemiologi
-Demensia merupakan penyakit penuaan
-pada usia 65 tahun biasanya menderita demensia tipe alzheimer
-tipe demensia  yang paling sering kedua, demensia vascular yaitu demensia yang secara kausatif berhubungan dengan penyakit serebrovaskular, sering pada usia 60-70 tahun dan biasanya laki-laki.

☻penyebab demensia:
Ø  trauma kepala
Ø  alcohol dengan gangguan pergerakan contohnya penyakit Huntington, Parkinson

☻Gambaran klinis
Pada stadium awal, pasien menunjukan kesulitan untuk mempertahankan kinerja mental, fatigue, dan cenderung gagal bila diberi satu tugas baru atau kompleks. Ketidakmampuan melaksanakan tugas semakin bertambah berat dan meluas ketugas-tugas harian, kadang perlu dibantu.
Orientasi, daya ingat, persepsi, dan fungsi intelektual pasien memburuk sejalan dengan memberatnya stadium penyakitnya. Perubahan pada afek dan tingkah laku sering ditemukan. Pada pasien tampak introvert dan  kurang peduli terhadap akibat tingkah lakunya. Bila daerah frontal dan temporal otak terkena, paseien tampak irritable dan eksplosif.
Diperkirakan 20-30 % pasien tipe Alzheimer mengalami halusinasi dan 30-40 % mempunyai gejala waham, terutama curiga dan tidak sistemik. Pasien yang berwaham paranoid biasanya menjadi galak dan bersifat memusuhi terhadap orang terdekatnya.
Terdapat depresi dan ansietas pada sebagian besar pasien. Pasien dapat mengalami afasia, apraksia, dan agnosia. Kejang merupakan satu gejala yang dapat timbul. Pasien sulit menggeneralisasi suatu hal, membuat konsep, serta membuat perasaan dan perbedaan suatu knsep. Mungkin terdapat reaksi katastropik. Selain itu, terdapat sindrom sundowner, berupa ngantuk, kebingungan, ataksia, dan jatuh tiba-tiba.

-gangguan daya ingat
Khususnya pada demensia yang mengenai korteks, seperti demensia tipe Alzheimer.Pada awal perjalanan demensia, gangguan daya ingat adalah rinagn dan biasanya paling jelas untuk peristiwa yang baru terjadi.Saat perjalan demensia berkembang, gangguan emosional menjadi parah, dan hanya informasi yang dipelajari paling baik

-Orientasi
Karena daya ingat adalah penting  untuk orientasi terhadap orang, tempat dan waktu, orientasi dapat terganggu secara progresif selama perjalanan penyakit demensia.

-Gangguan bahasa
Kesulitan berbahasa mungkin ditandai oleh cara berkata yang samara-samar, stereotipik, berputar-putar, pasien mungkin juga memiliki kesulitan dalam menyebutkan nama suatu benda

-Perubahan kepribadian
Menjadi introvert, kurang memperhatikan tentang efek perilaku mereka terhadap orang lain :
Ø  pasien demensia yang mempunyai waham paranoid biasanya bersikap bermusuhan terhadap anggota keluarga dan pengasuhnya
Ø  pasien dengan gangguan frontal dan temporal kemungkinan mengalami perubahan kepribadian yang jelas dan mungkin mudah marah dan meledak-ledak.


☻Psikosis
Ø  mengalami halusinasi,waham, terutama dengan sifat paranoid atu persekutorik dan tidak sistematik walaupun waham yang ompleks, menetap, ter sistematik dengan baik
Ø  agresi fisik dan bentuk kekerasan lainnya adalah sering pada pasien dengan demensia yang juga mempunyai gejala psikotik.

☻Perjalanan penyakit dan prognosis
Muncul biasanya pada usia sekitar 50-60 tahun. Usia timbul dan beratnya deteriorasi tergantung pada tipe demensianya. Perjalanan penyakit yang klasik dimulai dengan timbulnya gejala-gejala yang samar atau tidak disadari, baik oleh pasien maupun oleh orang-orang yang dekat dengan pasien.
Gejala yang muncul secara bertahap ini terdapat pada demensia Alzheimer, vaskular, tumor otak, endokrinopati, dan penyakit metabolik. Sebaliknya, demensia yang disebabkan trauma kepala, henti jantung dengan hipoksi otak, atau ensefalitis muncul tiba-tiba. Pada fase terminal, pasien mengalami disorientasi yang sangat berat, inkoherent, amnesia, serta inkontinensia urine dan feses. Gejala-gejala ini dapat berkurang bila telah diberikan terapi pada demensia yang reversibel.
Prognosis tergantung usia timbulnya, tipe demensia, dan beratnya deteriorasi. Pasien dengan onset yang dini dan ada riwayat keluarga dengan demensia mempunyai perjalanan penyakit yang progresif.

☻Penatalaksanaan :
Demensia dapat disembuhkan bila tidak terlambat. Secara umum, terapi pada demensia adalah perawatan medis yang mendukung, memberi dukungan emosional pada pasien dan keluarganya, serta farmakologi untuk gejala yang spesifik. Terapi simtomatik meliputi diet, latihan fisik yang sesuai, rekreasional dan aktivitas, serta penanganan terhadap masalah-masalah lain.
Sebagai farmakoterapi, benzodiazepin diberikan untuk ansietas dan insomnia, antidepresan untuk depresi, serta antipsikotik untuk gejala waham dan halusinasi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar