Suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang progresif, ditandai distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis hepatoseluler jaringan penunjang retikulin kolaps disertai deposit jaringan ikat, distorsi jaringan vascular dan regenerasi nodularis parenkim hati.
Penyebab :
- Tersering : infeksi virus hepatitis B dan C
- 40-50% : virus hepatitis B
- 30-40% : birus hepatitis C
- 10-20% : tidak diketahui (kelompok non B-non C)
- Frekuensi terkecil penyebab sirosis di Indonesia : alcohol
Klasifikasi
Berdasarkan gejala :
a. Sirosis kompensata : gejala awal meliputi mudah lelah, lemas, nafsu makan menurun, perasaan perut kembung, mual, berat badan turun, pada laki-laki timbul impotensi, testis mengecil, buah dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas.
b. Sirosis dekompensata : gejala lanjut dan lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi kegagalan hati dan hipertensi porta, meliputi hilangnya rambut badan, gangguan tidur, demam tidak terlalu tinggi. Disertai gangguan pembekuan darah, perdarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid, ikterus dengan air kemih berwarna teh pekat, muntah darah/ melena, serta perubahan mental seperti mudah lupa, sulit konsentrasi, agitasi sampai koma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar